Sabtu, 11 Juli 2009

pendapat

Dengan ada penemuan baru di bidang HCI, maka iplementasinya kedepan akan lebih dan semakin maju dan canggih.

PEEMUAN TERBARU DI BIDANG HCI BAG 2

Human computer interaction atau HCI atau dalam bahasa indonesianya disebut sebagai Interaksi Manusia dan komputer adalah suatu hal yang sangat penting dalam kesuksesan pengoperasian komputer. Bahkan banyak Universitas yang memasukkan HCI sebagai salah satu mata kuliahnya yang menunjukkan pentingnya hal tersebut.
Secara sederhana, HCI mencakup bagaimana cara manusia ‘memerintah’ komputer agar dapat melakukan apa yang ingin dikerjakan oleh pemakainya. Hal ini mencakup ‘alat’ yang digunakan untuk melakukan input seperti keyboard dan mouse dan antarmuka (interface) yang digunakan oleh software komputer seperti GUI atau CLI. Dilihat dari alat input HCI, penemuan mouse merupakan suatu evolusi yang sangat penting dalam HCI. Bisa dibayangkan sulitnya mengoperasikan komputer saat ini tanpa menggunakan sebuah mouse.
Padahal, pada awal-awal perkembangan komputer, orang dengan mudah mengoperasikan komputer hanya dengan menggunakan keyboard. Jika anda pernah mengalami zaman-zaman DOS tentu menyetujui hal ini (teman-teman saya menyebutnya sebagai zaman ‘kegelapan’ karena hanya layar monitor hanya berisi warna hitam dengan teks putih).
Perubahan pola interaksi ini disebabkan oleh evolusi interface software itu sendiri yang sekarang cenderung menggunakan ikon-ikon untuk melakukan berbagai operasi sehingga dibutuhkan suatu alat yang cepat untuk digunakan sebagai navigasi untuk mengaktifkan ikon-ikon tersebut.
Baru-baru ini telah dikembangkan berbagai ‘alat’ interaksi yang diharapkan lebih efektif daripada penggunaan mouse. Dan untuk saat ini penerapannya bisa dibilang minim atau terlalu aneh untuk dilakukan. Penerapan ini di antaranya:

Mouse Gesture

Pengguna komputer tidak perlu mengklik icon untuk menjalankan perintah tertentu, tapi cukup menggerak-gerakkan mouse dengan pola tertentu untuk menjalankan perintah. Misalnya menggerakkan mouse berputar berlawanan arah jarum jam untuk merefresh halaman. Hal ini telah diterapkan oleh browser opera.

Face Gestures

Nah, yang ini cukup unik dimana perintah dilakukan melalui ekspresi wajah, misalnya untuk melakukan aksi ‘back’ pengguna tidak perlu mengklik icon back tapi cukup dengan dengan mengedipkan-kedipkan mata kiri, dan ‘forward’ dengan mengedipkan-kedipkan mata kanan, atau merefresh halaman dengan menggeleng-gelengkan kepala. Tentu saja untuk melakukannya pengguna harus memiliki sebuah webcam. Hal ini telah diterapkan oleh browser opera pada versi alpha-nya (versi pengembangan) silakan kunjungi situs labs.opera.com untuk mendapatkan lebih banyak informasi. Bisa dibayangkan, apabila model ini benar-benar digunakan di masa depan, bagaimana gilanya sebuah warnet dengan orang-orang yang sibuk berkedip-kedip dan bergeleng-geleng di depan komputer.

Dengan Pikiran

Jika pengembangan sebelumnya terlihat cukup unik, maka pengembangan yang ini bisa dibilang ajaib. Bagaimana tidak? Seseorang hanya harus menggunakan sebuah helm khusus kemudian tanpa menggunakan tangan dia mengoperasikan komputer hanya dengan pikirannya!! Sungguh ajaib kan? Khayalan or Sci-fi anyway? Tidak juga. Entah itu betulan atau tidak, ada perusahaan yang betul-betul mengembangkan metoda tersebut, dan jika anda cukup ‘kaya’ silakan membeli dan mencoba sendiri alat tersebut. Jika pendekatan ini sukses tentunya hal ini akan sangat membantu baik pengguna komputer biasa maupun yang sebelumnya memiliki kekurangan fisik seperti tidak memiliki tangan untuk dapat mengoperasikan komputer secara wajar.

PENEMUAN TRBARU DI BIDANG HCI BAG 1

Dikatakan Steve O’Hear di Guardian. Bila kita kembali kepada pengertian e-Learning yang seringkali direpresentasikan dalam bentuk Learning Management System (LMS), memang terasa bahwa LMS membatasi siswa untuk berkomunikasi hanya dengan siswa sekelas. Ya, siswa sekelas. Hal ini bisa dimaklumi berhubung penggunaan LMS sebagian besar hanya digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran online yang dibatasi oleh administrasi akademik institusi pendidikan. Siapa yang telah melakukan administrasi, dia boleh ikut. Lainnya tentu tidak bisa terlibat. Hatta untuk mengakses bahan ajar sekalipun.

Stephen Downes menyebut babak baru e-Learning dengan istilah “e-Learning 2.0”. Menurutnya e-Learning 2.0 memilih pendekatan ’small pieces, loosely joined’ yang mengkombinasikan penggunaan tools dan berbagai layanan yang bersifat diskrit namun juga melengkapi, seperti blog, wiki, serta perangkat lunak lain yang mendukung terciptanya komunitas pembelajaran yang bersifat ad-hoc.

Patut diakui bahwa dunia maya saat ini telah dibanjiri blog. Tak hanya blog yang biasanya berisi ungkapan perasaan penulisnya, entah puisi atau uneg-uneg, tapi juga blog yang sengaja didisain khusus penulisnya untuk berbagai pengetahuan yang bersifat ilmiah. Tak ayal, banyak juga orang dengan serta merta, tanpa banyak pikir langsung saja menjadikan blog sebagai salah satu referensi penulisan.

Selain blog, Wikipedia pun kini semakin sering dijadikan rujukan. Sebenarnya sedari awal, baik blog maupun Wikipedia memang tidak dikembangkan untuk memfasilitasi pembelajaran online, namun perkembangan keduanya secara perlahan dan tidak langsung dapat membantu masyarakat belajar secara fleksibel dan memiliki jaringan yang lebih luas.

FENOMENA CMS DALAM KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN INTERFACE PADA APLIKAS WEB

Setiap halaman website terdiri dari dua komponen: desain dan dokumen. Desain mengatur semua hal yang berkaitan dengan bagaimana tampilan sebuah halaman website, misalnya ukuran dan warna halaman, jenis dan ukuran font, dan lain-lain.Sementara dokumen adalah setiap item yang ditampilkan di atas desain, meliputi teks, gambar, suara, video, dan file-file lainnya. Dokumen-dokumen yang ditampilkan pada se buah halaman website dikenal juga dengan nama konten.Lantas, apakah CMS hanya mengatur dokumen?
Pada mulanya memang demikian, tetapi seiring dengan perkembangannya, CMS tidak hanya mengatur dokumen, melainkan juga desain, dan semua yang berkaitan dengan manajemen sebuah website (siapa yang boleh mengakses apa, dan lain-lain). Cara Kerja CMS Sebuah CMS biasanya, tapi tidak selalu, berjalan di atas web server. Hampir semua CMS menyediakan kontrol akses bertingkat yang dibagi berdasarkan level penggunanya, misalnya administrator, editor-in-chief, copy editor, layout editor, dan penulis atau kontributor (mirip atau bahkan sama persis degan struktur organisasi penerbitan media cetak).
Penulis atau kontributor mengirimkan tulisannya melalui CMS. Selanjutnya copy editor memberikan komentar, menerima, atau menolak tulisan tersebut juga melalui CMS yang sama. Jika tulisan diterima, selan jutnya layout editor merapikan tampilannya, memilih quote untuk di highlight, dan mempublikasikannya.Terakhir, editor-in-chief bertanggung jawab secara legal, sementara administrator bertanggung jawab secara teknis untuk semua proses di atas.CMS mengontrol dan membantu setiap pengguna pada setiap langkah dalam alur kerja (work? ow) di atas,termasuk masalah teknis mem publikasikan dokumen tersebut pa da satu atau beberapa web server.
Semua dokumen dan informasi yang berkaitan dengan website, yang biasanya disimpan dalam Relational Database Management System (RDBMS), yang juga berada di server, seperti MS SQL, MySQL, dan PostgreSQL.Untuk berinteraksi dengan dokumen dan informasi yang tersimpan di dalam database dan mem-parsingnya menjadi konten visual, CMS menggunakan scripting language seperti ColdFusion, PHP, JSP atau ASP. Data yang tersimpan di dalam database dipanggil (query), dan diterjemahkan (compile) ke dalam format HTML atau dokumen lainnya, dan ditata (transform) menggunakan Cascading Style Sheet (CSS).
Dalam organisasi yang besar,dokumen-dokumen yang berada di server biasanya dapat dikontrol melalui aplikasi desktop. Untuk melakukannya, digunakan Application Progam Interface (API) Open Document Management. Dengan demikian, mana jemen dokumen dapat dilaku kan secara lebih mudah. Istilah-istilah Pada CMS Meski belum ada standar yang universal, beberapa istilah berikut, yang juga menggambarkan komponen-kom ponen yang membangun sebuah CMS, kerap ditemukan dalam sebuah CMS: ï Block ñ Sekumpulan link yang menuju pada bagian-bagain CMS.
Block biasanya tampil di setiap halaman CMS, misalnya di bagian kiri panel navigasi, atau hanya pada halaman muka (homepage). ï Module ñ Bagian khusus pada CMS, misalnya bagian khusus artikel, komentar, FAQ, dan sebagainya. Beberapa CMS yang kompleks memiliki module-module khusus, seperti module administrasi dan sistem. ï Theme ñ Tempat mengatur tampilan setiap halaman website, seperti jenis, ukuran, dan warna font, serta pengaturan properti lainnya.CMS dan Web 2.0 Pada awal keberadaannya, CMS seperti yang dipelopori CNET dan Vignette memang masih bersifat tertutup. Hanya orang-orang dalam organisasi dapat menulis, mengedit, dan mempublikasikan konten web-site.
Namun hal ini tidak berlangsung lama. Konsep membangun konten web site secara kolaboratif dipelopori oleh forum diskusi, dan Wiki kemudian melahirkan CMS yang terbuka seperti yang ada sekarang. Saat ini, hampir semua website besar, seperti Friendster, MySpace, dan Wikipedia mengusung CMS terbuka, dan mepersilakan setiap orang untuk berpartisipasi membangun konten untuk website, atau yang dikenal dengan istilah Web 2.0.

HALAMAN PERTAMA


NAMA:JEFRY
TEMPAT TGL/LAHIR:PESISIR SELATAN 27-06-1984
HOBBY: MUZIK
PENDIDIKAN: MAHASISWA
ALAMAT: KOMP. BUMI MINANG 3 BLOK L/06
STATUS: LAJANG