Sabtu, 11 Juli 2009

FENOMENA CMS DALAM KAITANNYA DENGAN PERKEMBANGAN INTERFACE PADA APLIKAS WEB

Setiap halaman website terdiri dari dua komponen: desain dan dokumen. Desain mengatur semua hal yang berkaitan dengan bagaimana tampilan sebuah halaman website, misalnya ukuran dan warna halaman, jenis dan ukuran font, dan lain-lain.Sementara dokumen adalah setiap item yang ditampilkan di atas desain, meliputi teks, gambar, suara, video, dan file-file lainnya. Dokumen-dokumen yang ditampilkan pada se buah halaman website dikenal juga dengan nama konten.Lantas, apakah CMS hanya mengatur dokumen?
Pada mulanya memang demikian, tetapi seiring dengan perkembangannya, CMS tidak hanya mengatur dokumen, melainkan juga desain, dan semua yang berkaitan dengan manajemen sebuah website (siapa yang boleh mengakses apa, dan lain-lain). Cara Kerja CMS Sebuah CMS biasanya, tapi tidak selalu, berjalan di atas web server. Hampir semua CMS menyediakan kontrol akses bertingkat yang dibagi berdasarkan level penggunanya, misalnya administrator, editor-in-chief, copy editor, layout editor, dan penulis atau kontributor (mirip atau bahkan sama persis degan struktur organisasi penerbitan media cetak).
Penulis atau kontributor mengirimkan tulisannya melalui CMS. Selanjutnya copy editor memberikan komentar, menerima, atau menolak tulisan tersebut juga melalui CMS yang sama. Jika tulisan diterima, selan jutnya layout editor merapikan tampilannya, memilih quote untuk di highlight, dan mempublikasikannya.Terakhir, editor-in-chief bertanggung jawab secara legal, sementara administrator bertanggung jawab secara teknis untuk semua proses di atas.CMS mengontrol dan membantu setiap pengguna pada setiap langkah dalam alur kerja (work? ow) di atas,termasuk masalah teknis mem publikasikan dokumen tersebut pa da satu atau beberapa web server.
Semua dokumen dan informasi yang berkaitan dengan website, yang biasanya disimpan dalam Relational Database Management System (RDBMS), yang juga berada di server, seperti MS SQL, MySQL, dan PostgreSQL.Untuk berinteraksi dengan dokumen dan informasi yang tersimpan di dalam database dan mem-parsingnya menjadi konten visual, CMS menggunakan scripting language seperti ColdFusion, PHP, JSP atau ASP. Data yang tersimpan di dalam database dipanggil (query), dan diterjemahkan (compile) ke dalam format HTML atau dokumen lainnya, dan ditata (transform) menggunakan Cascading Style Sheet (CSS).
Dalam organisasi yang besar,dokumen-dokumen yang berada di server biasanya dapat dikontrol melalui aplikasi desktop. Untuk melakukannya, digunakan Application Progam Interface (API) Open Document Management. Dengan demikian, mana jemen dokumen dapat dilaku kan secara lebih mudah. Istilah-istilah Pada CMS Meski belum ada standar yang universal, beberapa istilah berikut, yang juga menggambarkan komponen-kom ponen yang membangun sebuah CMS, kerap ditemukan dalam sebuah CMS: ï Block ñ Sekumpulan link yang menuju pada bagian-bagain CMS.
Block biasanya tampil di setiap halaman CMS, misalnya di bagian kiri panel navigasi, atau hanya pada halaman muka (homepage). ï Module ñ Bagian khusus pada CMS, misalnya bagian khusus artikel, komentar, FAQ, dan sebagainya. Beberapa CMS yang kompleks memiliki module-module khusus, seperti module administrasi dan sistem. ï Theme ñ Tempat mengatur tampilan setiap halaman website, seperti jenis, ukuran, dan warna font, serta pengaturan properti lainnya.CMS dan Web 2.0 Pada awal keberadaannya, CMS seperti yang dipelopori CNET dan Vignette memang masih bersifat tertutup. Hanya orang-orang dalam organisasi dapat menulis, mengedit, dan mempublikasikan konten web-site.
Namun hal ini tidak berlangsung lama. Konsep membangun konten web site secara kolaboratif dipelopori oleh forum diskusi, dan Wiki kemudian melahirkan CMS yang terbuka seperti yang ada sekarang. Saat ini, hampir semua website besar, seperti Friendster, MySpace, dan Wikipedia mengusung CMS terbuka, dan mepersilakan setiap orang untuk berpartisipasi membangun konten untuk website, atau yang dikenal dengan istilah Web 2.0.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar